Friday, September 30, 2016
Obat Asam urat
"Asam urat pak".
"Oooo, coba cari nanas mateng satu dan lobak putih kira-kira 250
gram, di jus, tambah kemiri 3, diminum sekaligus".
"Berapa kali minumnya?".
"Sekali saja cukup".
"Terus minum lagi kapan?"
"Untuk penjagaan 3 bulan sekali cukup".
Saya turuti langsung, asam uratku hilang sama sekali, sembuh sama
sekali, Alhamdulillah.
Saya ikuti tiap 3 bulan minum jus tersebut. Alhamdulillah sampai
sekarang saya gak pernah ngalamin lagi.
Saya share ke banyak kenalan dan ternyata banyak yang cocok dan
sembuh. Mudah-mudahan anda pun cocok.
RESEPNYA Sebagai berikut:
- Nanas mateng satu (1)
- Lobak putih kira kira 250 gram
- Kemiri 3
- Di JUS sekaligus
- Di minum sekaligus
- Diulang 3 bulan sekali
Kebaikan harus dibagikan, meskipun kita sedang tidak sakit paling
tidak bisa jadi jalan kesembuhan untuk orang lain yang membutuhkan.
Selamat mencoba semoga bermanfaat.
dikutip di http://7alami.blogspot.co.id
Thursday, September 29, 2016
FAKTA Seekor Nyamuk
Seekor Nyamuk Diletakkan Di Bawah Mikroskop, lalu Diperbesar 400 kali! Dan Inilah FAKTA yang Akan Mengejutkan Anda !!! TERNYATA.....
Ternyata di kepalanya terdapat 100 mata..
Berat nyamuk yg hanya 0,001 gram
Di mulutnya ada 48 gigi
Di dadanya ada 3 buah jantung!, ditiap jantung ada 2 atrium,2 bilik jantung ,dan 2 katup jantung
Dan nyamuk melihat segala sesuatu dengan pendeteksi panasnya
Memiliki alat pencair darah krn darah manusia itu kasar bagi nyamuk agar
bisa mengalir di belalai nyamuk,dia mengambil contoh darah dulu baru
mulai menggigit juga memiliki alat pembius shg org yg di ambil darahnya
tidak merasa sakit saat proses pengambilan darah,beberapa detik kemudian
barulah efek bius itu hilang
Dan...
Belalai nyamuk memiliki 6 buah pisau! 4 buah pisau untuk membuat luka
berbentuk segi empat sedang 2 pisau membentuk lubang sesuai tabung
penghisap darah
Di kaki nyamuk terdapat cakar dan terdapat alat seperti bekam sehingga dapat menempel di tempat yg licin
Masya Allah semoga nyamuk yg kecil ini bisa menambah keimanan kita kpd Allah, aamiin yaa Rabbal 'aalamiin
Firman Allah Ta'ala ; SESUNGGUHNYA
ALLAH TIDAK SEGAN MEMBUAT PERUMPAMAAN SEEKOR NYAMUK ATAU YANG LEBIH
KECIL DARI ITU. ADAPUN ORANG-ORANG YANG BERIMAN, MEREKA TAHU BAHWA ITU
KEBENARAN DARI MAHAPENCIPTA. TETAPI MEREKA YANG KAFIR BERKATA, "APA
MAKSUD ALLAH DENGAN PERUMPAMAAN INI ? DENGAN PERUMPAMAAN ITU BANYAK
ORANG YANG DIBIARKAN-NYA SESAT & DENGAN ITU BANYAK PULA ORANG YANG
DIBERI-NYA PETUNJUK. TETAPI TIDAK ADA YANG DIA SESATKAN DENGAN
PERUMPAMAAN ITU SELAIN ORANG-ORANG FASIK. (Al Baqarah,26)
Masya Allah... Benar2 Allah tdk pernah mendzolimi mahluknya, di balik
senjata nyamuk utk menghisap darah, Allah memberi obat bius utk menjaga
supaya manusia tdk merasa sakit krn Allah maha tahu manusia sulit sekali
menghindar dr gigitan nyamuk. Berbeda dg hewan lainnya di mana manusia
msh bs menghindar dr gigitan misal kalajengking dll. Wallahua'lam.
dikutip dari http://perjalananislami.blogspot.co.id
dikutip dari http://perjalananislami.blogspot.co.id
ZAM-ZAM
"Semoga Allah merahmati Ummu Isma'il", ujar Nabi ﷺ,"Seandainya dia tidak membendungnya, niscaya mata air ini menjelma sungai yang mengaliri Makkah."
Air pada hakikatnya adalah berkah. Ia turun menghidupkan bumi sesudah matinya, menjadikan tunas lembut tumbuh menembus tanah yang padat, menyusuri pembuluh-pembuluh makhluq dan menopang hayat mereka. Dari itu, seberkah-berkah air adalah yang memancar sebagai penanda iman wanita mulia, hantaman sayap malaikat Jibril, dan jamuan minum Allah bagi bayi Isma'il.
خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ مَاءُ زَمْزَمَ فِيهِ طَعَامٌ مِنَ الطُّعْمِ وَشِفَاءٌ مِنَ السُّقْم
ِ“Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zam-zam. Ia dapat menjadi makanan yang mengenyangkan dan bisa sebagai obat penyakit.” (HR Abu Dawud)
Adalah Abu Dzar Al Ghiffary Radhiyallahu 'Anhu tiba di Makkah untuk mencari Rasulullah ﷺ. Namun dia tak bertanya yang mana Muhammad, sebab khawatir hal itu membahayakan keselamatannya.
Nyaris sebulan tanpa bekal dia 'keluyuran' di Makkah mencuri dengar berbagai pembicaraan sampai akhirnya dapat menjumpai Sang Nabi ﷺ. Ketika itu Abu Dzar menjadi gemuk dan terlihat jelas lipatan-lipatan di perutnya. Maka bertanyalah beliau,"Apakah yang kau makan selama sebulan?" "Tidak ada", jawab Abu Dzar, "Selain Zam-zam."
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
"Air Zam-zam itu berkhasiat sesuai yang diniatkan ketika meminumnya." (HR Ahmad)
Maka siapa meminumnya untuk melenyapkan dahaga, niscaya Allah hilangkan hausnya; siapa meminumnya untuk mengatasi laparnya, niscaya Allah karuniakan kenyang padanya; siapa meminumnya agar dihilangkan penyakitnya, niscaya Allah anugrahkan kesembuhan baginya.
Al Imam Ad Daruquthny meriwayatkan bahwa apabila meminum air zam-zam maka faqihnya ummat 'Abdullah ibn 'Abbas berdoa:
اللهم إني أسألك علماً نافعاً، ورزقاً واسعاً، وشفاءً من كل داء
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit."
Secara umum, meminum Zam-zam disilakan dengan niat yang baik dan disertai doa sebab jumhur 'ulama menyatakan mustajabahnya doa ketika meminum air Zam-zam.
Ada catatan menarik tentang para 'ulama salaf yang agung ketika berhaji dan doa mereka dalam meminum Zam-zam.
Adalah Imam Syamsuddin Adz Dzahabi berdoa, "Ya Allah, jadikan aku melebihi Al Khathib Al Baghdadi." Lalu tercatat bahwa Imam Ibn Hajar Al 'Asqalany nantinya berdoa, "Ya Allah, jadikan aku melebihi Imam Adz Dzahabi." Kemudian Imam Jalaluddin As Suyuthi kelak akan berdoa, "Ya Allah, jadikan aku melebihi Ibn Hajar Al 'Asqalany."
Iri yang dibolehkan, sebab terkait kemuliaan dalam ilmu, 'amal, serta pengabdian kepada agama telah mereka ungkapkan pada Allah dengan doa. Maka sejarah mencatat kiprah agung mereka semua. Semoga Allah jamu Shalih(in+at) sekalian sebagai tamuNya dengan Zam-zam, lalu Dia ijabahi pula setiap doa kebaikan.
kutip dari WA
Wednesday, September 21, 2016
Install Ubuntu Server 14.04
Tuesday, September 20, 2016
Makna Godaan Setan dari Depan, Belakang, Kanan dan Kiri
Setelah dinisbatkan sebagai golongan yang sesat oleh Allah Ta’ala, setan meminta tangguh hingga datangnya Hari Kiamat. Allah Ta’ala pun memberikan mereka penangguhan siksa.
Allah berfirman, “Turunlah kamu dari surga itu. Karena kamu menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.” Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.” (Qs. al-A’raf [7]: 13-15)
Setelah diberi penangguhan, setan bersumpah akan menyesatkan sebanyak mungkin umat manusia agar bersama-sama dengannya di neraka.
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs. al-A’raf [7]: 16)
Mereka berjanji akan mengerahkan seluruh kemampuan agar umat manusia tersesat dan membersamai mereka di neraka.
“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”(Qs. al-A’raf [7]: 17)
Apakah makna godaan setan dari arah depan, belakang, sebelah kanan, dan sebelah kiri dalam ayat ini? Mengapa setan tidak menyebutkan godaan dari arah atas?
Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan ayat ini dengan mengutip pendapat dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu. Sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhiim, makna godaan setan dari arah depan ialah setan akan menjadikan manusia ragu terhadap kehidupan akhirat. Godaan dari arah belakang bermakna setan akan menjadikan manusia cinta kepada dunia.
Godaan dari sebelah kanan berarti setan akan menjadikan manusia samar-samar dalam urusan agama. Sedangkan bisikan dari arah kiri memiliki pengertian setan menjadikan manusia mencintai dan gandrung terhadap perbuatan sia-sia, maksiat, dan dosa.
Sementara itu, al-Hakam bin Abban menuturkan dari ‘Ikrimah dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas, “Allah Ta’ala tidak berfirman ‘dari atas mereka’ karena rahmat itu diturunkan dari arah atas.”
Sebab setan tidak pernah rehat dan terus menerus menggoda kita, mari senantiasa waspada seraya meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala. Dialah sebaik-baiknya Zat yang melindungi. Dalam Perlindungan-Nya, tiada satu pun makhluk yang mampu menggoda.
Kami berlindung kepada Allah Ta’ala dari godaan setan yang terkutuk.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
dikutip dari kisahikmah
Tidak Pernah Ditinggalkan Rasulullah, Tapi Doa Ini Jarang Diamalkan Umatnya
Iblis dan bala tentaranya telah bersumpah,
“Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs. al-A’raf [7]: 16)
Apa yang bisa kita lakukan untuk menghindar dari bisikan dan godaan setan? Jalan apa yang bisa kita tempuh agar selamat dari gempuran setan dari arah depan, belakang, sebelah kanan, dan sebelah kiri?
Sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Umar bin Khaththab berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam tidak pernah meninggakan doa-doa ini, baik di pagi maupun sore hari;
اللهم أني أسألك العفو والعفيةفي الدنياوالاخرة، أللهم أني أسألك العفووالعفية في ديني ودنياي وأهلي ومالي، أللهم استر عوراتي وامن رعاتي، أللم احفظني من بين يدي ومن خلفي وعن يميني وعن شمالي ومن فوقي وأعوذبعظمتك أن أغتال من تحتي
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan dalam urusan agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutuplah auratku dan amankanlah kekuatanku. Ya Allah, jagalah diriku dari depan, belakang, sebelah kanan, dan sebelah kiri, serta dari atasku. Dan aku berlindung dengan Kebesaran-Mu agar tidak dibinasakan dengan tiba-tiba dari arah bawahku.”
Imam Waki’ Rahimahullahu Ta’ala menafsirkan dari arah bawah dengan terbenam ke dalam bumi.
Inilah doa yang senantiasa dipanjatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam di pagi dan sore hari. Doa ini diriwayatkan dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhuma oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Abu Dawud, Imam an-Nasa’i, Imam Ibnu Majah, Imam Ibnu Hibban, dan Imam al-Hakim Rahimahumullahu Ta’ala.
Hadits yang dinyatakan shahih oleh Imam al-Hakim ini dikutip oleh Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim saat menjelaskan surat al-A’raf [7] ayat 17.
Mari hafalkan doa ini. Kabarkan kepada keluarga, kerabat, dan kaum Muslimin. Inilah doa ampuh yang diamalkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam setiap pagi dan sore hari.
Inilah doa yang dipanjatkan untuk meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala dari setan yang menggoda dari arah depan, belakang, sebelah kanan, dan sebelah kiri.
Jangan sampai kita tidak mengamalkan, sementara diri ini lemah. Bahkan Nabi yang kuat iman dan terjaga dari dosa dan tipu daya setan pun senantiasa mengamalkannya.
Kami berlindung kepada Allah Ta’ala dari godaan setan yang terkutuk.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
dikutip dari kisahikmah
Selain 4 Aktivitas Ini, Kita Terjebak dalam Sarang Setan
Di dalam buku Bidayatul Hidayah, Imam al-Ghazali Rahimahullahu Ta’ala merekomendasikan 4 aktivitas yang hendaknya dilakukan oleh kaum Muslimin antara waktu matahari terbit sampai tengah hari, menjelang waktu Zhuhur.
Keempat aktivitas ini bukan sekadar kegiatan, tapi merupakan amalan-amalan yang bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dan sarana perbaikan kualitas kehidupan, termasuk masalah rezeki.
Mencari Ilmu Agama yang Bermanfaat
Imam al-Ghazali menyebutan aktivitas pertama ini sebagai kewajiban. Hendaknya dilakukan oleh kaum Muslimin guna memahami kedudukannya sebagai hamba Allah Ta’ala. Beliau mendefinisikan ilmu yang bermanfaat dengan ciri-ciri:
- Meningkatkan rasa taqwa kepada Allah Ta’ala
- Membuat seseorang lebih mengetahui kekurangan di dalam dirinya
- Lebih mengetahui tata cara ibadah yang benar kepada Allah Ta’ala
- Membuat semangat terhadap akhirat bertambah dan mengurangi ambisi terhadap dunia
- Membuka mata hati dari amalan-amalan yang menyimpang sehingga ia mampu menjaga diri darinya.
Dzikir, Tasbih, dan Membaca al-Qur’an
Jika tidak mampu melakukan aktivitas pertama, hendaknya menyibukkan diri dalam munajat kepada Allah Ta’ala. Senantiasalah berdzikir, bertasbih, dan membaca al-Qur’an al-Karim. Itulah aktivitas ibadah yang mampu meningkatkan kualitas ruhani, ketajaman pikiran, dan kesehatan badan.
“Inilah jalan yang dilakukan para ahli ibadah. Jika engkau melakukan ini, maka engkau akan termasuk orang-orang yang beruntung di negeri akhirat kelak.” tutur Imam al-Ghazali Rahimahullahu Ta’ala.
Sempatkan melakukan shalat Dhuha, berapa rakaat pun sesuai kemampuan. Jangan sampai ditinggalkan, sebab di dalamnya ada jaminan dari Allah Ta’ala.
Berkhidmat
Jika tidak mampu berlama-lama dalam dzikir, tasbih, dan membaca al-Qur’an, hendaknya mengkhidmatkan diri kepada ulama dan kaum Muslimin. Layani dan cukupilah keperluan mereka, niscaya Allah Ta’ala akan mencukupi semua kebutuhanmu.
“Sibukkan dirimu untuk melakukan aktivitas–aktivitas yang membawa kebaikan bagi kaum Muslimin, membahagiakan orang-orang beriman, atau hal-hal yang berguna bagi orang-orang shalih.”
Imam para sufi ini menyebutkan beberapa contoh dalam aktivitas ini;
- Berkhidmat kepada para ulama
- Memberi makan kepada orang-orang faqir dan miskin
- Gemar menjenguk orang yang sakit
- Ikut mengantarkan jenazah
“Semua amalan itu,” pungas Imam al-Ghazali menerangkan aktivitas ketiga ini, “lebih utama dari ibadah-badah sunnah. Karena semua itu merupakan ibadah sekaligus bentuk sifat santun kepada kaum Muslimin.”
“Semua amalan itu,” pungas Imam al-Ghazali menerangkan aktivitas ketiga ini, “lebih utama dari ibadah-badah sunnah. Karena semua itu merupakan ibadah sekaligus bentuk sifat santun kepada kaum Muslimin.”
Mengupayakan Nafkah
“Jika tidak sanggup melakukan ketiga hal di atas,” lanjut Imam al-Ghazali, “maka sibukkanlah dirimu dengan mengupayakan nafkah yang halal bagi diri dan keluargamu.”
Mencari nafkah bukan hanya bermanfaat bagi diri dan keluarga, tapi juga bagi kaum Muslimin secara umum. Di antara keutamaan yang didapatkan ialah;
- Terhindar dari keburukan karena ketidakmampuan
- Kaum Muslimin aman dari kejahatan lidah dan tangannya
- Merupakan aktivitas yang menyelamatkan agama
- Digolongkan dalam derajat ashabul yamin (golongan kanan) yang selamat
Hendaknya empat aktivitas ini dilakukan dengan kesungguhan hati. Upayakanlah untuk melakukan yang palig utama atau paling bawah. Akan lebih baik jika mampu menggabungkan keempat aktivitas ini dalam satu waktu sepanjang hari.
Ketika kaum Muslimin melakukan selain 4 aktivitas ini, Imam al-Ghazali menyampaikan peringatan yang serius. Pasalnya, selain 4 aktivitas ini termasuk dalam aktivitas setan yang amat membahayakan keselamatan seorang hamba.
“Adapun di bawah semua itu merupakan sarang setan. Yakni ketika engkau sibuk melakukan hal-hal yang dapat merusak nilai-nilai agamamu, atau engkau menyakiti saah seorang di antara hamba-hamba Allah Ta’ala.” tutur penulis kitab Ihya’ ‘Ulumuddin yang monumental ini.
Jika melakukan dua hal yang disebutkan terakhir ini, seorang manusia tergolong orang yang celaka dan pasti hancur binasa.
“Ini merupakan tingkatan orang-orang yang hancur binasa. Waspadalah! Jangan sampai engkau termasuk dalam tingkatan ini.” pungkas Imam al-Ghazali menguraikan.
Mari meneliti aktivitas kita dari matahari terbit dampai menjelang waktu Zhuhur. Adakah kita melakukan 4 aktivitas ini? Ataukah sibuk dengan selain aktivitas selain ini? Jika kesibukan kita adalah dua aktivitas selain 4 aktivitas ini, maka kita termasuk orang yang celaka, merugi, pasti hancur binasa, dan termasuk dalam sarang setan.
Semoga Allah Ta’ala menolong kita untuk senantiasa sibuk dalam berbagai jenis amal shalih. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
dikutip dari bersama dakwah
Monday, September 19, 2016
Abu Hurairah Menangis ketika Membaca Ayat Ini
DIRIWAYATKAN dari Sulaiman bin Muslim bin Jammaz, “Aku mendengar Abu Ja’far bercerita kepada kami tentang Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ketika beliau membaca ayat, “Apabila matahari digulung.” (QS. At-Takwir: 1)
Hati beliau sangat tersayat-sayat ketika membaca atau mendengar ayat tersebut, hingga beliau sampai larut dalam tangisan yang mendalam.” (Siyaru A’lam an-Nubala, Jilid 2, Hal: 628-629).
Ayat ini adalah bagian dari surat At-Takwir yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang surat tersebut,
“Barangsiapa yang ingin melihat (keadaan) hari kiamat seolah-olah dia melihat (langsung dengan) matanya maka hendaknya dia membaca (surat) at-Takwir, al-Infithar dan al-Insyiqaq” (HR at-Tirmidzi 5:433, Ahmad 2:27, dan al-Hakim 4:620)
Dan itulah kesan yang ditangkap Abu Hurairah ketika mendengar atau membaca surat tersebut.
Sumber: https://kisahmuslim.com/
dikutip dari Islampos
Kita Menderita, Inilah Sumber Utamanya
BANYAK orang mengeluh dengan keadaan kehidupannya. Hidup yang penuh dengan berbagai macam penderitaan. Berbagai masalah menghampiri. Hingga akhirnya ia merasa frustasi. Bahkan, merasa lelah dalam menjalani kehidupan ini.
Tahukah Kita, bahwa penderitaan itu hadir karena ulah diri kita sendiri? Ulah apa? Tentunya perbuatan yang membuat kita jauh dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yakni perbuatan dosa. Ya, dosa adalah sumber penderitaan yang paling utama.
Jadi, seseorang yang hidupnya penuh dengan masalah adalah orang yang berdosa. Kita akui kita adalah pendosa. Maka, tak heran jika selalu ada masalah dalam hidup kita. Sebab, itu akibat dosa yang kita perbuat.
Allah mengirimkan masalah itu tiada lain untuk membersihkan diri kita dari dosa. Jika kita mampu menjalani masalah apapun dengan mendekatkan diri pada Allah, maka kita telah sukses menyapu dosa itu. Tetapi, jika tetap dipenuhi dengan keluh kesah, berarti dosa itu belum bersih dalam diri kita.
Salah satu kunci utama pembersih dosa ialah dengan memperbanyak dzikir pada Allah. Dan dzikir yang dianjurkan adalah istighfar. Ya, kalimat ini adalah bentuk rasa penyesalan kita kepada Allah. Kalimat ini juga merupakan bentuk permohonan kita kepada Allah agar diampuni segala kesalahan yang telah diperbuat.
Sumber penderitaan yang teramat fatal bagi seseorang ialah terhalangnya rezeki. Dan yang menghalangi itu adalah dosa. Maka, dengan memperbanyak istighfar, rezeki itu akan terbuka kembali. Sehingga, kita tidak lagi merasakan penderitaan itu.
Coba tanyakan pada diri kita, apakah kita sudah bersih dari dosa? Tentu saja tidak! Sebab, terkadang kita tidak menyadari suatu perbuatan kecil yang ternyata mengandung dosa. Oleh sebab itu, perbanyaklah istighfar kapan pun dan di mana pun. Baik itu melalui lisan maupun di dalam hati, agar penderitaan dalam hidup segera pergi
Doa Agar Setan Tidak Masuk Rumah
Ada hadis yang menganjurkan agar kita menyebut nama Allah saat masuk rumah. Tujuannya adalah agar setan dari luar tidak turut masuk rumah bersama kita. Dalam hadis dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika seseorang memasuki rumahnya lalu dia menyebut nama Allah saat masuk rumah, begitu pula saat dia makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), “Kalian tidak ada tempat untuk bermalam dan tidak ada jatah makan.”
Ketika dia masuk rumahnya tanpa menyebut nama Allah, setan-pun mengatakan (pada teman-temannya), “Saat ini kalian mendapatkan tempat untuk bermalam.” Dan ketika dia lupa menyebut nama Allah saat makan, maka setan-pun berkata, “Kalian mendapat tempat bermalam dan jatah makan malam.” (HR. Muslim 2018).
Hadis ini secara umum menunjukkan anjuran untuk berdzikir, menyebut nama Allah ketika masuk rumah dan ketika hendak makan.
Adakah bacaan khusus ketika masuk rumah?
Terdapat sebuah hadis yang menyebutkan bacaan khusus ketika masuk rumah. Hadis dari Abu Malik al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Apabila seseorang memasuki rumahnya, maka hendaknya dia mengucapkan, ‘Allahumma inni as-aluka khoirol mawlaji wa khoirol makhroji, bismillahi walajnaa wa bismillahi khorojnaa wa alallahi robbinaa tawakkalnaa’
(Ya Allah, aku memohon pada-Mu kebaikan ketika masuk dan keluar dari rumah. Dengan nama Allah, kami masuk dan dengan nama Allah kami keluar dan hanya kepada Allah Rabb kami, kami bertawakkal). Lalu hendaklah menyampaikan salam pada keluarganya.” (HR. Abu Daud 5096. Al-Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dho’if. Hadis ini juga dinilai dho’ifkan oleh al-Albani).
Mengingat hadis ini statusnya dhaif, maka kita tidak merekomendasikan untuk merutinkannya. Hanya saja, dianjurkan bagi kita untuk berdzikir, menyebut nama Allah ketika masuk rumah dengan kalimat umum, misalnya dengan mengucapkan bismillah… selanjutnya ucapkan salam untuk yang ada di dalam rumah.
Sementara janji dicukupi, dilindungi, dan diberi hidayah, berlaku untuk keutamaan doa ketika keluar rumah.
Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan doa ini,
“Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemduian dia membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya: ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi.’
Seketika itu setan-setanpun menjauh darinya. Lalu salah satu setan berkata kepada temannya,
‘Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’ (HR. Abu Daud 5095, Turmudzi 3426, dan dishahihkan al-Albani).[]
Sumber: https://konsultasisyariah.com/28306-baca-doa-ini-agar-setan-tidak-masuk-rumah-anda.html
dikutip dari Islampos
Fakta-fakta Unik Al Quran
AL-QURAN adalah kitab suci umat Islam, fakta yang tentunya telah kita ketahui. Membaca Al-Quran akan mendatangkan pahala yang besar, fakta yang juga sudah kita ketahui bersama.
Kita pun sudah tahu bahwa Al-Quran merupakan mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Rasulullah Saw. Pun Al-Quran diturunkan di bulan Ramadhan, kita juga tentu sudah mengetahuinya. Namun ternyata, masih banyak fakta-fakta unik lainnya yang mungkin belum kita ketahui tentang Al Quran. Berikut ini fakta-fakta unik Al Quran yang kami rangkum, seperti disitat dari Percikan Iman.
Pertama, Tahukah kita bahwa Al-Qur’an kerap disebut juga sebagai Al-Furqan, At-Tanzil, Adz-Dzikr, dan Al-Kitab? Allah Swt. telah memberikan sifat-sifat yang luhur kepada Al-Quran, seperti nur (cahaya), hudan (petunjuk), rahmat, syifa’ (obat), mau’izhah (nasihat), ‘aziz (mulia), mubarak (yang diberkahi), basyir (pembawa khabar baik), nadzir (pembawa khabar buruk) dan sifat-sifat lain yang menunjukkan kebesaran dan kesuciannya.
Kedua, Tahukah kita bahwa beberapa surat dalam Al-Quran memiliki nama lebih dari satu? Sebut saja surat At-Taubah yang juga dinamakan surat Baraa-ah, surat Al-Israa’ yang juga dinamakan surat Bani Israil, surat Faathir yang juga dinamakan surat Al-Malaaikah, serta surat Al-Insaan yang juga dinamakan surat Ad-Dahr. Keempat surat tersebut di atas adalah contoh surat Al-Quran yang memiliki dua nama. Sementara itu, surat Fushshilat dan Al-Mu’min memiliki tiga nama. Surat Fushshilat juga dinamakan sebagai surat Haa dan Miim As-Sajdah. Sedangkan surat Al-Mu’min juga dinamakan surat Ghafir dan Ath-Thaul. Jadi kamu tidak harus bingung karena nama-nama tersebut memang ditujukan untuk menyebut satu surat yang sama.
Ketiga, Tahukah kita mengapa surat At-Taubah tidak diawali kalimat basmallah? Hal tersebut dikarenakan surat At-Taubah adalah pernyataan perang yang mengajak segenap kaum muslim untuk memerangi seluruh kaum musyrikin. Menurut para mufasir (ahli tafsir) penggunaan kalimat basmallah dinilai tidak cocok diawal surat ini karena kalimat tersebut bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah.
Keempat, Tahukah kita berapa kali nama Nabi Muhammad Saw., Nabi Isa as., serta Nabi Musa as. disebutkan dalam Al-Quran? KataMuhammad disebutkan sebanyak 4 kali, Isa 25 kali, dan Musa 131 kali. Lebih banyaknya Nabi Isa disebut dalam Al-Quran inilah yang kemudian dijadikan senjata oleh kaum Nasrani untuk tidak mengakui kenabian Muhammad Saw. Padahal kalau logika berpikirnya dibalik, hal tersebut merupakan penghormatan dan pengakuan Islam terhadap kenabian Isa as.
Kelima, Bagaimana dengan kata lelaki dan perempuan, kehidupan dan kematian, dunia dan akhirat, serta malaikat dan syaitan? Masing-masing kata tersebut disebut berimbang dalam Al-Quran. Kata lelaki (al-rajul) dan perempuan (al-mar’ah) masing-masing disebut sebanyak 24 kali, kata kehidupan (al-hayat) dan kematian (al-maut) masing-masing disebut sebanyak 145 kali, kata dunia (al-dunya) dan akhirat (al-akhirah) masing-masing disebut sebanyak 115 kali, serta kata malaikat (al-malaikat) dan syaitan (al-syayateen) masing-masing disebut sebanyak 88 kali.
Kenam, Kata bulan (al-shahru) disebutkan 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam 1 tahun. Kata hari (al-yauum) disebutkan 365 kali, sama dengan jumlah hari dalam 1 tahun. Kata lautan (al-bahar) disebutkan 32 kali dan daratan (al-barr) disebutkan 13 kali sehingga ketika dijumlahkan menjadi 45. Coba bagi jumlah kata daratan dan lautan tersebut dengan angkah 45 dan masing-masing kalikan 100% niscaya didapat luas lautan 71,11 % dan luas daratan 28,88 %. Jika dijumlahkan kedua prosentase tersebut, pasti akan keluar 100%.
Ketujuh, Tahukah kita bahwa ada 10 ragam langgam baca Al-Quran disebut qiraat. Para ulama mendefinisikan qiraat sebagai perbedaan kata-kata wahyu dalam lafal, membawakan, dialek dan posisi dalam kalimat yang kesemuanya diriwayatkan secara mutawatir dari Nabi saw. Kesepuluh qiraat tersebut masing-masing dinisbahkan kepada seorang imam qiraat yang terkenal dengan dua orang rawi. Berikut nama-nama imam tersebut beserta para perawinya.
- Nafi‘ al-Madani, dua perawinya adalah Qalun dan Warsy.
- Ibnu Katsir Al-Makki, dua perawinya adalah Al-Bazzi dan Qunbul.
- Abu Amr Al-Bashri, dua perawinya adalah Hafsh Ad-Duri dan As-Susi.
- Ibnu ‘Amir Asy-Syami, dua perawinya adalah Hisyam dan Ibnu Zakwan.
- ‘Ashim Al-Kufi, dua perawinya adalah Syu‘bah dan Hafsh.
- Hamzah Al-Kufi, dua perawinya adalah Khalaf dan Khallad.
- Al-Kisai Al-Kufi, dua perawinya adalah Abul Harits dan Hafsh Ad-Duri.
- Abu Jakfar Al-Madani, dua perawinya adalah Ibnu Wardan dan Ibnu Jimaz.
- Ya‘qub Al-Hadrami, dua periwayatnya adalah Ruwais dan Rauh.
- Khalaf Al-‘Asyir, dua periwayatnya adalah Ishaq dan Idris.
Tentu masih banyak lagi samudra Al-Quran yang belum kita ketahui baik kedalaman maknanya maupun “keunikan” lainnya. Subhanllah.
dikutip dari Islampos
Khoirul Anwar, si Tukang Arit Penemu Teknologi 4G LTE
Kita mungkin tidak akan menyangka bahwa teknologi telekomunikasi terbaru saat ini 4G LTE, ditemukan oleh anak muda asli Indonesia.
Ya, dialah Khoirul Anwar.
Ia seorang anak desa yang terlahir di daerah Kediri, Jawa Timur. Dahulu, setiap hari ia mendapat tugas jadi tukang arit, atau menyabit rumput sebagai makanan ternak. Namun, suatu hari, ayahnya meninggal. Ibunya pun harus pontang-panting menghidupi keluarga mereka. Melihat kondisi itu, Anwar yang saat itu baru lulus SD memohon pada ibunya agar bisa tetap bersekolah. Sebab, ia sangat suka belajar, apalagi ilmu-ilmu sains, khususnya Faraday dan Einstein.
Ibunya mengabulkan permintaan Anwar dan bahkan memintanya belajar lebih rajin agar bisa sekolah hingga tingkat paling tinggi. Anwar tak menyiakan kesempatan itu. Ia belajar sungguh-sungguh hingga hampir selalu jadi juara kelas. Ia pun berhasil masuk ke sekolah-sekolah favorit, hingga mengantarkannya mendapat jadi lulusan terbaik di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia lantas meneruskan sekolah ke Jepang di NAIST. Selama 1,5 tahun, ia berhasil menyelesaikan magisternya, dan kemudian dilanjutkan ke studi doktoral.
Saat berusaha menyelesaikan studi doktoral inilah, Anwar melakukan sejumlah penelitian tentang teknologi komunikasi, salah satunya yang kemudian dikenal saat ini sebagai teknologi 4G LTE (Fourth Generation Long Term Evolution).
Awalnya, ia punya masalah pada power Wi-Fi. Dia resah. Saban mengakses internet, power Wi-Fi kerap tak stabil. Kadang bekerja kuat, sekejap kemudian melemah. Banyak juga orang mengeluh soal ini.
Tak mau terus mengeluh, Anwar memutar otak. Ia ingin memberi solusi. Maka dia mencoba menggunakan algoritma Fast Fourier Transform (FFT) berpasangan. FFT merupakan algoritma yang kerap digunakan untuk mengolah sinyal digital. Anwar memasangkan FFT dengan FFT asli. Dia menggunakan hipotesis, cara tersebut akan menguatkan catu daya (power) sehingga bisa stabil.
Pemikiran ini sempat dianggap remeh dan bahkan ditertawakan kalangan ilmuwan di Australia dan Jepang. Banyak ilmuwan beranggapan, jika FFT dipasangkan, keduanya akan saling menghilangkan. Tapi Anwar tetap yakin, pemikiran ini bisa menjadi solusi atas keluhan banyak orang itu.
Anwar kemudian terbang ke Amerika Serikat untuk memaparkan ide yang sama ke para ilmuwan di sana. Di sana, Anwar mendapat sambutan luar biasa. Ide yang dulu dianggap sampah itu bahkan mendapat paten. Namanya Transmitter and Receiver. Bahasa kerennya, 4G LTE.
Lebih “gila” lagi, tahun 2008, pemikiran Anwar ini dijadikan standar telekomunikasi oleh International Telecommunication Union (ITU), sebuah organisasi internasional yang berbasis di Swiss. Dunia pun segera mengadaptasi temuan tersebut.
Dua tahun kemudian, temuan itu diterapkan pada satelit. Kini dinikmati umat manusia di muka Bumi bisa menikmati Wi-Fi lebih stabil.
Inilah bukti, anak asli Indonesia, bisa menciptakan karya-karya yang mendunia. Luar biasa!
Sumber: Andriewongso.com
dikutip dari Islampos
Cara Taubat Jika Banyak Sengaja Meninggalkan Shalat
Bagaimana dengan orang yang telah dengan sengaja meninggalkan shalat wajib, apakah ia harus mengqadhada shalat yang telah ditinggalkannya itu?
Allah menegaskan dalam al-Quran, bahwa shalat merupakan ibadah yang dibatasi waktunya. Ada batas awal dan ada batas akhir. Sebagaimana tidak sah melakukan shalat sebelum waktu, juga tidak sah melakukan shalat, setelah keluar waktu.
Allah berfirman,
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Sesungguhnya shalat merupakan kewajiban bagi orang beriman yang telah ditetapkan waktunya.” (QS. An-Nisa: 103).
Hanya saja, bagi mereka yang tidak sengaja meninggalkan shalat, misalnya karena ketiduran atau lupa, diberi toleransi untuk mengqadha’nya, dengan mengerjakannya ketika bangun atau ketika ingat.
Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ نَسِيَ صَلَاةً، أَوْ نَامَ عَنْهَا، فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا
“Barang siapa yang kelupaan shalat atau tertidur sehingga terlewat waktu shalat maka penebusnya adalah dia segera shalat ketika ia ingat.” (HR. Ahmad 11972 dan Muslim 1600).
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
مَنْ نَسِىَ صَلاَةً فَلْيُصَلِّ إِذَا ذَكَرَهَا ، لاَ كَفَّارَةَ لَهَا إِلاَّ ذَلِكَ
“Siapa yang lupa shalat, maka dia harus shalat ketika ingat. Tidak ada kaffarah untuk menebusnya selain itu.” (HR. Bukhari 597 & Muslim 1598)
Hadis ini menunjukkan, tidak ada kesempatan untuk menebus kesalahan meninggalkan shalat, selain bagi orang yang kelupaan dan ketiduran, dan itupun harus dilakukan ketika bangun atau ketika dia ingat.
Ketika orang meninggalkan shalat dengan sengaja, kemudian dia mengerjakan shalat ketika taubat, hakekat yang terjadi:
Dia mengerjakan shalat di luar waktu. Dan mengerjakan shalat setelah waktunya habis, statusnya tidak sah.
Dia melakukan kaffarah (penebus dosa) yang tidak ada panduannya dari dalil. Sementara penebusan kesalahan meninggalkan shalat yang disebutkan dalam dalil, hanya berlaku untuk mereka yang ketiduran atau kelupaan.
Lalu Bagaimana Cara Taubat Mereka yang Meninggalkan Shalat?
Pada prinsipnya, inti dari taubat ada 5:
- Ikhlas dengan memohon ampun kepada Allah [الاستغفار]
- Meninggalkan dosa yang dilakukan [الاقلاع]
- Menyesali perbuatannya [الندم], sehingga dia mengakui apa yang dia lakukan adalah kesalahan
- Bertekad untuk tidak mengulangi [العزم]. Tekad ini yang akan menghalangi dia jangan sampai melanjutkan dosanya.
- Melakukan perbaikan [الاصلاح]. Melakukan upaya yang bisa memperbaiki dirinya.
Allah berfirman,
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar. (QS. an-Nisa: 146).
Bagian yang menjadi fokus perhatian kita adalah apa yang harus dilakukan dalam rangka upaya perbaikan yang harus dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat?
Ada satu hadis yang bisa kita jadikan titik terang. Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan proses hisab amal hamba,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ
“Amal manusia pertama yang akan dihisab kelak di hari kiamat adalah shalat. Allah bertanya kepada para Malaikatnya – meskipun Dia paling tahu – “Perhatikan shalat hamba-Ku, apakah dia mengerjakannya dengan sempurna ataukah dia menguranginya?” Jika shalatnya sempurna, dicatat sempurna, dan jika ada yang kurang, Allah berfirman, “Perhatikan, apakah hamba-Ku memiliki shalat sunah?.” jika dia punya shalat sunah, Allah perintahkan, “Sempurnakan catatan shalat wajib hamba-Ku dengan shalat sunahnya.” (HR. Nasai 465, Abu Daud 864, Turmudzi 415, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Berdasarkan hadis ini, para ulama menganjurkan, bagi siapa saja yang meninggalkan shalat wajib, agar segera bertaubat dan perbanyak melakukan shalat sunah. Dengan harapan, shalat sunah yang dia kerjakan bisa menjadi penebus kesalahannya.
Syaikhul Islam mengatakan,
وتارك الصلاة عمدا لا يشرع له قضاؤها ، ولا تصح منه ، بل يكثر من التطوع ، وهو قول طائفة من السلف
“Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja, tidak disyariatkan meng-qadhanya. Dan jika dilakukan, shalat qadhanya tidak sah. Namun yang dia lakukan adalah memperbanyak shalat sunah. Ini merupakan pendapat sebagian ulama masa silam.” (al-ikhtiyarot, hlm. 34).
Keterangan lain disampaikan Ibnu Hazm,
من تعمد ترك الصلاة حتى خرج وقتها فهذا لا يقدر على قضائها أبداً، فليكثر من فعل الخير وصلاة التطوع؛ ليُثَقِّل ميزانه يوم القيامة؛ وليَتُبْ وليستغفر الله عز وجل
“Siapa yang sengaja meninggalkan shalat sampai keluar waktunya, maka selama dia tidak bisa mengqadha’-nya. Hendaknya dia memperbanyak amal soleh dan shalat sunah, agar memperberat timbangannya keelah di hari kiamat. Dia harus bertaubat dan banyak istighfar.” (al-Muhalla, 2/279).
Karena itu, kewajiban orang yang pernah meninggalkan shalat wajib, dan sekarang telah bertaubat,
- Banyak memohon ampun kepada Allah
- Memperbanyak shalat sunah
- Mencari komunitas yang baik, yang bisa memotivasi dirinya untuk menjaga shalat
- Dan jangan lupa untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat hidayah untuk taubat.
Allahu a’lam.
Sumber: https://konsultasisyariah.com/28171-cara-taubat-orang-yang-meninggalkan-shalat.html
dikutip dari Islampos
3 Kebiasaan Ini Membawa Penyakit bagi Kita
ISLAM telah mengatur segala aspek kehidupan di dunia ini dengan begitu indah. Termasuk di dalamnya mengatur perihal penyakit pada manusia. Banyak di antara kita yang tidak menyadari bahwa kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan setiap harinya bisa membawa penyakit bagi tubuh kita. Ternyata inilah 3 kebiasaan yang akan membawa penyakit, terutama penyakit hati.
1. Banyak Bicara
Banyak bicara merupakan sikap berlebihan yang paling banyak terjadi dan paling besar pengaruhnya. Dari Abu Hurairah Rådhiyallåhu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Bukhari dalam al-Adab hadits (6018) dan Muslim hadits (47)).
Nabi Muhammad SAW sangat kuatir umatnya terkena bahaya lidah, Ia selalu memperingatkan kita agar selalu menjaga hal itu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda “Tidak ada yang melemparkan manusai ke neraka kecuali hasil yang dipetik dari lidah mereka.” (HR. Ibnu Majah dalam al-Fitan hadits (3973)).
Abu Hatim bin Hibban Rahimahullah berkata: “Diantara kesalahan paling besar yang dapat merusak kesehatan jiwa dan merusak kebagusan hati, adalah banyak bicara walaupun perkataaan tersebut boleh dibicarakan. Seseorang tidak akan bisa memiliki sifat diam kecuali dengan meninggalkan perkataan yang boleh untuk dibicarakan.” (Raudhat al-‘Uqala’ wa nazhat al-Fudlala’, Ibnu Hibban hal. 48)
2. Banyak Tidur
Banyak tidur juga akan membawa penyakit. Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya agar tidur sesuai kebutuhan dan tidak berlebih-lebihan.
Banyak tidur juga akan membawa penyakit. Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya agar tidur sesuai kebutuhan dan tidak berlebih-lebihan.
Hal ini ditegaskan Allah SWT QS Adz-Szariyat : 17-18 yang artinya: “Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS Adz-Szariyat : 17-18).
Ternyata hal ini sudah teruji dengan penelitian dari Profesor Jim Horne dari Sleep Research Centre di University of Loughborough. Ia mengatakan dalam penelitiannya bahwa tidur lama justru lebih dapat mempersingkat masa hidup. Studi ini dilakukan kepada lebih dari satu juta orang. Terbukti mereka yang tidur lebih banyak lebih cepat alami kematian dibanding mereka yang tidur sedikit.
“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih bereksan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).” (QS Al Muzzamil : 1-7)
3. Banyak Makan
Banyak makan juga bisa menyebabkan banyak penyakit. Manusia dianjurkan untuk tidak terlalu kenyang, namun hanya sekedar makan untuk menegakkan punggungnya Jika tidak bisa, maka makanlah sepertiganya untuk makanan, sepertiganya untuk minuman, dan sepertiganya untuk napasnya.
Banyak makan juga bisa menyebabkan banyak penyakit. Manusia dianjurkan untuk tidak terlalu kenyang, namun hanya sekedar makan untuk menegakkan punggungnya Jika tidak bisa, maka makanlah sepertiganya untuk makanan, sepertiganya untuk minuman, dan sepertiganya untuk napasnya.
Rosululloh sholallohu alaihi wasallam bersabda: ”Orang yang paling banyak kenyang di dunia adalah yang paling lama lapar di akhirat.” (HR Al Bazzar).
Al Imam Ash Shon’ani rohimahullohu berkata: ”Hadist ini menunjukan atas tercelanya banyak makan dan kenyang karena menimbulkan berbagai penyakit dan memberatkan seseorang untuk melaksanakan hukum syar’i/ ibadah.”
Dalam segi medis banyak makan bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit seperti kegemukan, kolesterol tinggi, mudah lupa atau pikun. Tidak sedikit manusia yang meninggal dunia akibat berlebihan mengkonsumsi makanan.[]
Dikutip dari Islampos
Subscribe to:
Posts (Atom)